Selasa, 04 Desember 2012

50 Hari Lele Bisa Di Panen


Semula aku kurang tertarik dengan ikan yang namanya Lele, apalagi dibenakku hewan yang satu ini hidup di air yang kotor dan jorok. Ini terjadi semasa kecil orangtuaku terbiasa memelihara lele di comberan belakang rumah yg sekaligus berfungsi sebagai penampung air limbah kamar mandi dan sekaligus tempat membuang sisa kotoran para penghuni rumah. Praktis deh si lele makannya “ituan”.

Memelihara ikan, aku gemar sekali, kebetulan juga Aku pencinta hewan. Di empang-empangku juga dipelihara beberapa jenis ikan, gurami, emas, mujaer, tawes dan lain-lain. Kecuali lele, kalau adapun itu bukan karena dipelihara tapi mungkin pengungsi dari empang sebelah.

Seorang teman anakku memperkenalkan usaha barunya, beternak lele. Dia menawarkan aku untuk memeliharnya. Sudah jelas jawabanku. Tidak Mau!. Alasannya, aku kurang suka lele, kurang fisibel, gak untung karena makannya banyak. Pokoknya tidak sebanding antara modal dan hasil panen.

“Bukan Lele Dumbo Bi, tapi Lele Sangkuriang” biasa dia memanggilku dengan sebutan Abi (Bapak dlm bahasa Arab). Lalu dia menjelaskan beda dan keunggulan dari lele sangkuriang dibanding dengan dumbo.

Yang paling tertarik saat dia menjelaskan bahwa masa pembesarannya relatif singkat hanya cukup 50 hari sudah bisa dipanen dengan ukuran antara 6-10 ekor/kg dan yang terpenting FCR (perbandingan pakan dengan daging yang dihasilkan adalah 1:1, artinya untuk mendapatkan 1 kg ikan dibutuhkan 1 kg pakan). Tertarik dengan tawarannya, aku coba kursus kilat bagaimana prosesi pembesaran lele dengan waktu relatif singkat tersebut.

Tertarik juga, akhirnya diputuskan untuk mencoba memelihara si kumis. Karena tidak punya lahan kering yang bisa dibuatkan kolam dari terpal, akhirnya aku pergunakan empang yg sudah ada dengan tambahan waring (keramba jaring).Mula-mula hanya 1,100 ekor saja ukuran 4-6. Pakan diberikan sesuai jadwal dan jenisnya. 3kg ff999, 5kg 781-2sp, 22kg 781 dan 70kg SNL pelet tenggelam, total semu a 100kg. Waktu pemberiannya pukul 9.00, 14.00, 17,00 dan 21.00 semuanya 4 kali sehari. Pemberian pakanpun berkala dari ff999, 781-2sp,781 dan setelah itu habis baru diberikan SNL.


Aku dibantu temanku yang kebetulan tinggal di lahan empang tersebut. Praktis waktuku terkonsentrasi di empang, alhamdulillah Umi (sebutan utk istriku)sudah bisa menjalankan bisnisnya sendiri di Tanah Abang tanpa aku dampingi lagi. Kemang Jkt-Depok Tanah Baru jadi rute riding tiap hari, ditemani si hitam kawasaki klx mondar-mandir tiap hari nengokin si kumis kesayanganku.

Luar biasa, perkembangan si kumis begitu cepatnya. Kematian mungkin sekitar 10 persen. Belum genap 50 hari si kumis sudah bisa dipanen, tepat berusia 48 hari dari masa penebaran, lele sangkuriangku sudah bisa dipanen. Alhamdulillah, total semua yg diangkat plus ikan yg kuberikan ke teman-teman berjumlah 120kg. Wooww surprais…. Percaya aku bahwa lele sangkuriang bisa dipanen dalam waktu hanya 50 hari saja bahkan kurang. Tentu saja dengan kondisi dan prasyarat tertentu. Dan sejak itulah aku bisa menikmati Si Kumis yang dulunya aku jijik minta ampun, ternyata dagingnya enak dibanding ikan lain.

*catatan, Pemeliharaan di kolam tanah (empang) dengan sumber air dari mata air yg ada dan menggunakan hapa untuk permudah panen dan sortir

Berangkat dari coba-coba pembesaran lele sangkuriang aku makin intens bergelut dengan dunia baruku itu. Usaha pembesaran si kumis  mulai diperbesar, dari awal 1000 ekor menjadi 10000 ekor bibit, terus bertambah menjadi beberapa karamba jaring. Kesulitan mendapat bibit lele Sangkuriang berkualitas mulai terasa, banyaknya permintaan membuat aku kelimpungan mencari bibit.



Akhirnya kuputuskan memproduksi bibit sendiri, tapi ilmu untuk itu belum memadai. Memang dari kecil aku sudah hobi menernakan berbagai ikan hias, dari black molly sampai si jenong Louhan pun pernah kuternak. Belajar dan belajar dari orang yang lebih senior dan berpengalaman. Kunjungan ke beberapa Fishfarm, bergabung di forum dunia maya, sampai kursus-kursus kulalui. bergabung dengan rekan sesama pembudidaya yang berefek pada bertambahnya pengetahuan tentang si kumis.

Sekarang aku malah sibuk di pembibitan, awalnya untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Berjalannya waktu, bibit yg kami produksi malah banyak peminatnya. Berpikir praktis, bibit saja sudah bisa menghasilkan uang mengapa harus menunggu dibesarkan yang memakan waktu. Kolam pembesaran jadi kosong karena tidak ada bibit yang tersisa untuk empang sendiri. Kedepan kami akan meningkatkan produksi bibit agar Abah Fishfarm juga melakukan pembesaran Lele Sangkuriang untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang lidahnya sudah mulai ‘fanatik’ dengan lele sangkuriang.

 Ukuran ikan lele sangkuriang konsumsi berkisar antara 7 s/d 10 ekor perkilonya. Pada segmen pembesaran ikan lele biasnya menggunakan benih ukuran 5/6, 7/8 atau 9/10 cm, tetapi pada kenyataanya banyak yang menggunakan ukuran 5/6 karena utk ukuran 7/8 & 9/10 susah mendapatkannya hal ini disebabkan semakin  tingginya minat terhadap lele sangkuriang. Benih lele sangkuriang yg ukuran 5/6 memerlukan waktu 50 s/d 60 hari utk panen, bahkan masa panen bisa dipercepat lagi dgn lebih sering memberikan pakan setiap harinya.

Di dalam teknik cara pembesaran ikan lele sangkuriang, kolam disarankan menggunakan kolam terpal karena lebih mudah & memiliki banyak keuntungan. Metode awal yg biasa digunakan utk yg baru memulai disarankan membuat satu kolam berukuran 5 m x 2 m dgn kedalaman 125 cm s/d 130 cm. Sebaiknya tanah utk kolam terpal digali sedalam 60 cm, jangan lupa utk meratakan, menghaluskan, memadatkan tanah dasar kolam & membuat kamalir pada dasar kolam. Tanah hasil galian kolam digunakan utk tanggul yg mengelilingi kolam, ketinggian tanggul  sekitar 40 cm. Dinding kolam bisa dibuat dgn bambu atau pasangan batako.

Untuk ukuran kolam 5 m x 2 m atau 10 m2 seperti keterangan di atas dpt menampung  benih sebanyak 1000 s/d 1200 ekor, karena kisaran tebar yg ideal utk lele adalah 100 s/d 120 ekor/m2. Kolam yg sudah tersedia diisi dgn air yg bersih & memenuhi standart, jangan sampai air tercemar dgn zat-zat yg dpt membahayakan. Isi dgn air hingga mencapai ketinggian 50 cm. setelah itu wajib melakukan pengomposan menggunakan kotoran kambing, dgn takaran 1,5 kg/m2, shg utk kolam berukuran 10 m2 memerlukan kotoran kambing sebanyak 15 kg. Kotoran kambing kemudian dibagi menjadi dua karung, & diikat rapat lalu masukkan kedlm kolam, biarkan karung yg berisi kotoran kambing tersebut mengapung. Setelah itu pada air kolam diberikan larutan /cairan yang dapat memperbaiki kualitas air dan menjaga kestabilan PH air, sebaiknya gunakan larutan yg telah teruji & terpercaya. Sebaiknya pembudidaya lele sebaiknya memiliki alat pengukur PH air. Apabila  PH air kolam sudah memenuhi syarat, baru penebaran bibit lele dilakukan. Pengomposan & pemberian larutan ini hanya dilakukan sekali pada setiap proses persiapan kolam.

Pada hari kedelapan, karung yg berisi kotoran kambing kemudian diangkat, injak-injak karung atau dicelup-celupkan sebelum diangkat agar kandungan zat-zat yg berguna utk kesehatan air kolam & lele lebih banyak keluar. 
Benih sebaiknya membeli dari tempat-tempat yg sudah terpercaya sebagai pembenih lele sangkuriang. Tebarkan benih sesuai dgn kisaran tebar yg ideal, penebaran benih sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore.
Pemberian pakan diberikan 5 s/d 6 kali setiap hari, pemberian pakan diberi jarak sekitar 2 s/d 3 jam, pemberian pakan pertama dimulai pada jam 9 pagi, sebaiknya hindari memberi pakan sebelum jam 9 pagi, karena jika terlalu pagi permukaan kolam yg masih tercemar sehingga tdk baik utk ikan lele.
Apabila ingin menggunakan pelet murni dalam pembesaran ikan lele sangkuriang maka komposisi yg baik adalah pelet apung sebanyak 30 % & pelet tenggelam 70 %. Jika ingin diselingi dgn pakan tambahan maka pelet tenggelam harus dikurangi. Misalnya jika ingin member pakan tambahan berupa ayam tiren sebanyak 50 %, maka pemberian pelet tenggelam hanya tinggal 20 % saja, takaran pelet apung tidak boleh dikurangi yaitu 30 %. Sebagai gambaran, jika kita menggunakan pelet adalah ; pelet  tahap 1 utk benih 5/6 atau 7/8 = 3 kg, pelet tahap 2 = 5 kg, pelet tahap 3 = 22 kg & pelet Tenggelam =  70 kg jadi total penggunaan pelet adalah 100 % atau 100 kg adalah utk pemberian pakan benih lele 1.000 ekor & biasanya akan memperoleh hasil sekitar 1 kuintal lele konsumsi. Jika ingin hasil yg lebih baik lagi silahkan menambah beberapa kilogram jumlah pakan yg diberikan
.
Apabila pelet tahap 1 telah habis maka tinggi air harus ditambah 20 cm hingga menjadi 70 cm, lakukan pengisian dgn air baru tanpa pengomposan, penambahan air berikutnya jika pakan pelet tahap 2 telah habis tambah ketinggian air 20 cm lagi sehingga menjadi 90 cm, ketinggian air tidak ditambah sampai pakan pelet tahap 3 habis, selanjutnya jika pelet tahap 3 telah habis baru ketinggian air ditambah lagi 30 cm sehingga menjadi 120 cm, ketinggian air tetap 120 cm sampai pada panen tiba.

25 komentar:

  1. Balasan
    1. Mas kalo 1000 ekor sehari habiskan berapa kg pakan ya?

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. blok ini sangat menginspirasi makasih bro...

    BalasHapus
  4. bos , saya mau tanya
    saya mau belajar membudidayakan si kumis
    tapi saya sendiri belum paham sekali tentang si kumis ini
    saya sudah buat kolam dari semen , ukuran 1 x 6 meter
    langkah awal untuk persiapan air nya bagaimana ini bos
    moohon petunjuk ny bos

    BalasHapus
  5. Klo diceritakan enak .. begitu coba ko benih banyak yg mati,matinya scr bergilir ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya juga mengalami hal tersebut pak rama gani. saya tinggal di daerah jogja. mengambil bibit di daerah magelang. bibit saya 2500 ekor dengan kolam 1,5x2m tinggi air 80cm dengan sirkulasi air yang tepat, bibit mati setiap harinya. mulai dari satuan, pulusan, hingga ratusan ekor per harinya. analisa yang saya dapatkan adalah air di magelang adalah mata air dari alam yang belum tercemar sehingga ketika saya melakukan pembesaran dijogja menggunakan air sumur yang saya biarkan selama 2 minggu lele tidak mampu bertahan. spekulasi saya saat ini mengambil bibit dimana kualitas air hampir sama dengan air dirumah saya atau malah tempat bibit yang lebih buruk airnya. sekarang lele saya alhamdulillah angka kematian lebih sedikit.

      Hapus
    2. Bg radit ? Bukan nya untuk bibit 2500 ekor dengan lebar kolam 1,5x2x80cm itu kekecilan ? Makanya ikan ente banyak mati.. dan juga masa pertumbuhan ikan jd lambat . Karena padat dan ikan jd berebut pada saat makan ?

      Hapus
  6. Bener kata bang ulin , di atas kan sudah di jelaskan untuk 1000-1200 bibit lele , ukuran kolam kisaran 5mx2m ,,dengan kedalaman 125-130 cm ,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo 1000 bibit umur 1 bulan habiskan berapa kg ya mbak 1hari nya?

      Hapus
    2. 1kg cukup gak mbak pakan nya 1 hari?

      Hapus
  7. Saatnya mencoba,implementasikan dengan telita dan tangani dgn srius
    Pasti Josssss gandosss kotos-kotos hasilnya..
    ..
    Salam Kumis

    BalasHapus
  8. saya jadi terinspirasi. saya mau nyoba buat kolam 1 m2 dulu aja. saya mau isi 100 ekor bibit lele. kalau panennya bagus, siap untuk Perluas usaha si kumis ini

    BalasHapus
  9. untuk lele kepadatan mengunakan cara konvensional 150/200 m2,kalau ingin padat tebar sebaiknya kolam dikondisikan minimal 7 hari, dngan dosis 10cc/1 tutup permeter,contoh p 3m dan lebar 4 ditanya luas: rumus pxl, maka hasilnya 3x4 : 12 mmaka dosis luasx dosis 10, hasil 12x 10 : 120 cc atau 12 tutup, pakan difermentasi dgan probiotik dosisi 1-5 cc perkg, dicampur dgan air200 cc/1 gelas minum, baru semprotkan ke pelet, lalu tutup pelet jgn sampai ada udara,tunggu 24 jam minimal baru kasihkan ke lelebiar lele cepat besar, untuk pengkondisian air dosis 1 tutup/meter/10 cc kali luas setiap minggu dikasih sebelumnya dipuasakan dulu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Probiotik yang merek apa mz kira?Yang bagus dan terjamin?

      Hapus
  10. kepaatan diatas 500/m permeter,wajib menggunakan erator (resun, Hiblow)

    BalasHapus
  11. Terimakasih mas atas infonya,sangat bermanfaat sekali..
    Kebetulan saya baru memulai mencoba ternak sikumis ini dgn ukuran kolam terpal 1m x 2m dan 2m x 2m,dgn jumlah bibit 500ekor karna pengen nyoba skalian belajar dulu,dan alhamdulillah hampir 2 bulan ini lele saya sudah terlihat besar,dgn pemberian pakan yang teratur,

    Dgn info ini pengetahuan saya tentang ternak lele jadi bertambah,smoga dapat kita aplikasikan bersama bagi yg ingin mencobanya..

    Sukses trus mas..

    BalasHapus
  12. Hubungi saya
    Di no Hp
    082371732501 dan 089633311605.
    Terima kasih.

    BalasHapus
  13. Yg punya grub WA budidaya ikan lele tolong aq masukin ya
    Wa ku 085815710611

    BalasHapus
  14. Yg punya grub WA budidaya ikan lele tolong aq masukin ya
    Wa ku 085815710611

    BalasHapus
  15. Terima kasih informasi anda sanggar membantu

    BalasHapus
  16. Yang membutuhkan sosis basi untuk pakan bisa hubungi saya..
    wa 083870653756
    daerah jabodetabek dan sekitarnya

    BalasHapus
  17. Tolong kasih info nya tenta lele, saya pemula hehe

    BalasHapus
  18. Alhmdulilah saya baru coba dgn lele dumbo..bibit 1100 ukuran 4-6 kmtian 6% slama 63 hari..pakan pf1000 2kg,provit 781-1 25kg
    Setelah panen lele ukuran isi 9-10 27kg
    Ukuran 20/kg 15 kg jd ttl panen 42kg
    Jd fcr 1:3 bagi mereka mustahil...tp fakta yg di hasilkan memang segitu
    Metode yg di pakai hanya filing

    BalasHapus